Sabtu, 29 Maret 2014

Tugas BI 2

Banjir Yang Melanda Jakarta

Pengertian banjir itu sendiri adalah dimana suatu daerah dalam keadaan tergenang oleh air yang di sebabka hujan terus menerus atau mendapat kiriman air dalam jumlah yang begitu besar. Sedangkan banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba yang disebabkan oleh karena tersumbatnya aliran sungai maupun karena pengundulan hutan disepanjang sungai sehingga merusak rumah-rumah penduduk dan dapat mengakibatkan korban jiwa.
Musibah  banjir hampir setiap musim penghujan melanda Indonesia. Khususnya daerah Jakarta dan sekitarnya. Berdasarkan nilai kerugian dan frekuensi kejadian bencana banjir terlihat adanya peningkatan yang cukup signifikan. Kejadian bencana banjir tersebut sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor alam yaitu berupa curah hujan yang diatas normal dan adanya pasang naik air laut. Disamping itu faktor ulah manusia juga berperan penting seperti penggunaan lahan yang tidak tepat seperti pemukiman di daerah bantaran sungai, di daerah resapan, penebangan pohon sembrangan,pembuangan sampah ke dalam sungai, pembangunan pemukiman di daerah dataran banjir dan sebagainya.

Ada beberapa yang menjadi penyebab banjir :
1.       Curah hujan tinggi
2.       Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut.
3.       Terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keiuar sempit.
4.       Banyak  pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang sungai.
5.       Aliran sungai tidak lancar akibat banyaknya sampah serta bangunan di pinggir sungai.
6.       Kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai. 
7.       Penebangan liar yang tidak mementingkan aturan.


Dengan kurang sadarnya masyarakat akan pentingnya daerah resapan air tersebut,banjir yang setiap tahun terus melanda daerah-daerah ini,terutama daerah ibukota akan terus terjadi dan sangat merugikan masyarakat itu srndiri dan juga pemerintah.

Ada pula beberapa tindakan-tindakan yang bisa di lakukan untuk mengurangi dampak Banjir,yaitu :   
1.       Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
2.       Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang sering menimbulkan                banjir.
3.       Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta daerah banjir.
4.       Tidak membuang sampah ke dalam sungai.
5.       Mengadakan Program Pengerukan sungai.
6.       Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.
7.       Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta mengurangi aktifitas di bagian            sungai rawan banjir.


Bila daerah sudah di landa banjir ,ada beberapa tindakan yang harus dilakukan saat banjir,yaitu : 
1.       Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana,
2.       Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk diseberangi.
3.       Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir. Segera mengamankan barang-barang berharga ketempat yang  lebih tinggi.
4.       Jika air terus meninggi hubungi instansi yang  terkait dengan penanggulangan bencana  seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat.

Pentingya daerah-daerah aliran air yang bisa mencegah terjadinya banjir masih belum dapat di terapkan oleh pemerintah kita,kurangnya kesadaran masyarakat juga menjadi salah satu penyebabnya.yang di perlukan untuk mencegah terjadinya banjir yaitu dengan cara membuat saluran drainase,saluran drainase memiliki peran penting sebagai jalan bagi air untuk sampai ke laut yang merupakan tujuan sungai dri air mengalir.volume saluran drainase khususnya daerah hilir di sana sini mengalami penyusutan yang di sebabkan oleh ukuran lebarnya berkurang,terjadinya pengeendapan dan masih berkembangnya perilaku masyarakat membuang sampah di sungai.


Kritik/Saran :
Menurut saya  musibah banjir  datang karena ulah manusia itu sendiri yang menyebabkan banjir yang terus melanda,terutama daerah ibukota yang bnyak masyarakatnya kurang sadar akan menjaga lingkungannya, seperti membuang sampah tidak pada tempatnya yang mengakibatkan sampah-sampah menyumbat selokan-selokan yang ada dan membuat air menjadi meluap dimana-mana,menebang pohon secara masal yang mengakibatkan air tidak dapat diserap oleh pohon secara maksimal dan hal ini sering sekali menyebabkan tanah longsor , atau juga dapat dikarenakan sistem drainase yang tidak sempurna  di Jakarta karena sampah yang menumpuk di pintu-pintu air.
Maka dari itu  sudah saatnya kita sendiri yang harus memperhatikan lingkungan sekitar. semenjak di bangun Banjir Kanal Timur dan Banjir Kanal Barat seharusnya daerah aliran air di Jakarta bisa sedikit mengatasi volume air yang berlebihan  jika proses yang dilakukan berjalan lancar. Dan sudah saatnya kita sebagai warga harus peduli dengan lingkungan kita sendiri dan membuat mejadi lebih baik.

Sumber :


Tugas BI 1

PENALARAN
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Jadi ,menurut saya penalaran itu bisa di artikan mengerti apa maksud yang akan di berikan atau di sampaikan oleh orang lain, dan memberikan respon yang sesuai dengan apa yang di bahas.
Wujud Evidensi merupakan semua fakta yang ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas yang dihubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh digabung dengan apa yang dikenal sebagai pernyataan atau penegasan. Dalam wujud yang paling rendah evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang dimaksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang diperoleh dari suatu sumber tertentu.
Cara menguji data
Data dan informasi yang di gunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu di adakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehungga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap di gunakan sebagai evidensi. Di bawah ini bebebrapa cara yang dapat di gunakan untuk pengujian tersebut.
1.      Observasi
2.      Kesaksian
3.      Autoritas
Contoh : saat melakukan penelitian tentang suatu perusahaan dengan terjun ke lapangan atau observasi dan memdapatkan data langsung dari sumber yang terpercaya.
Cara pengujian fakta
            Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta,maka harus di adakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkatpertama untuk mendapatkan keyakinan bahwa semua bahan itu adalah fakta,sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yakni dari semua fakta tersebut dapat di gunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan di ambil.
1.      Konsisten
2.      Koherensi
Contoh : ketika seseorang mengaku bertemu dengan monster atau makhluk luar angkasa akan sangat sulis sekali untuk dipercaya sebagai suatu fakta. Sebaliknya apabila ada informasi seperti ini "Terjadi pembunuhan di kebun teh kemarin malam" informasi ini tentu bisa lebih diterima. Oleh karena itu ada baiknya jika ingin menyampaikan suatu fakta disertai oleh contoh nyata pengalaman yang dialami masyarakat umum.

Cara menguji autoritas
Seorang penulis objektif selalu menghindari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan kedua,penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitin atau data eksperimental.
1.       Tidak mengandung prasangka
2.      Pengalaman dan pendidikan autoritas
3.      Kemashuran dan prestise
4.      Koherasi dengan kemajuan.
Contoh : mendapatkan data penelitian dengan bertanya langsung ke sumbernya,bukan melalui perantara.
Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.

Silogisme kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu:
Premis umum             : Premis Mayor (My)
Premis khusus             : Premis Minor (Mn)
Premis simpulan          : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.

 Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. 
Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.

Jenis-jenis berfikir induktif
induksi adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus untuk menentukan hukum yang umum. Induksi merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual. Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum
Berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.

Jalan induksi mengambil jalan tengah, yakni di antara jalan yang memeriksa cuma satu bukti saja dan jalan yang menghitung lebih dari satu, tetapi boleh dihitung semuanya satu persatu. Induksi mengandaikan, bahwa karena beberapa (tiada semuanya) di antara bukti yang diperiksanya itu benar, maka sekalian bukti lain yang sekawan, sekelas dengan dia benar pula.

Penalaran ilmiah pada hakikatnya merupakan gabungan dari penalaran deduktif dan induktif. Dimana lebih lanjut penalaran deduktif terkait dengan rasionalisme dan penalaran induktif dengan empirisme. Secara rasional ilmu menyusun pengetahuannya secara konsisten dan kumulatif, sedangkan secara empiris ilmu memisahkan antara pengetahuan yang sesuai fakta dengan yang tidak. Karena itu sebelum teruji kebenarannya secara empiris semua penjelasan rasional yang diajukan statusnya hanyalah bersifat sementara, Penjelasan sementara ini biasanya disebut hipotesis.

Hipotesis ini pada dasarnya disusun secara deduktif dengan mengambil premis-premis dari pengetahuan ilmiah yang sudah diketahui sebelumnya, kemudian pada tahap pengujian hipotesis proses induksi mulai memegang peranan di mana dikumpulkan fakta-fakta empiris untuk menilai apakah suatu hipotesis di dukung fakta atau tidak. Sehingga kemudian hipotesis tersebut dapat diterima atau ditolak.

Maka dapat disimpulkan bahwa penalaran deduktif dan penalaran induktif diperlukan dalam proses pencarian pengetahuan yang benar.

Sumber :
http//Wikipedia.com
http://irnawatiindah.blogspot.com/2013/03/penalaran-evidensi-inferensi.html
(filsafat ilmu.hal 48 Jujun.S.Suriasumantri Pustaka Sinar Harapan. 2005)