Sikap Motivasi dan Mawas Diri
Pengertian umum motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas,arah,dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Motivasi merupakan alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan “saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi”. Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat. Motivasi secara etimologi adalah dorongan atau daya penggerak yang ada daya penggerak yang berada dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan untuk mencapai sebuah tujuan. Ada beberapa pengertian menurut para ahli,antara lain :
- Sujono Trimo,pengertian motivasi adalah suatu kekuatan penggerak dalam prilaku individu dalam prilaku individu baik yang akam menentukan arah maupun daya ahan (perintence) tiap perilaku manusia yang didalamnya terkandung pula ungsur-ungsur emosional insane yang berasangkutan
- Sartain, Motivasi adalah suatu pertanyaan yang komplek dimana dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal ) atau perangsang.
- Fredrick J. Mc Donal, memberikan sebuah pernyataan yaitu motivasi adalah perubahan energi pada diri dari seseorang yang ditantai dengan perasaan dan juga reaksi untuk mencapai sebuah tujuan.
- M. Ngalim Purwanto ada tiga fungsi motivasi dalam belajar,antara lain
- Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu berfungsi sebagai penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk melakukan suatu tugas.
- Motif itu merupakan arah perbuatan, yakni kearah perwujutan cita-cita atau suatu tujuan.
- Motiv itu menyeleksi suatu perbuatan kita, artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.
- Dr. S. Nasution, MA. Bahwa fungsi motivasi adalah sebagai berikut
- Mendorong manusia untuk berbuat.
- Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang ingin dicapai.
- Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dilakukan yang serasi guna mencapai tujuan itu, dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.
- Mulyadi dalam bukunya “Psikologi pendidikan” mengungkapkan pendapat De Cocco, tentang masalah motivasional yang dihadapi guru dalam rangka menghadapi situasi dan memelihara suasana belajar, yaitu empat macam fungsi motivasi
- Fungsi Penggugahan (Arousal Function),belajar tidak akan terjadi apabila tidak ada penggugah atau minat secara emosional yang telah ada pada diri siswa. Setela siswa tergugah minatnya, maka tugas guru selanjutnya adalah mengikat perhatian siswa agar senantiasa terikat dalam suasana belajar.
- Fungsi Penggarapan (Expectancy Function),jika ada dorongan belajar belum muncul pada diri siswa dan pada dirinya ditetapkan segemgam harapan untuk memahami, memiliki dan juga menguasai kecakapan, ketrampulan dan juga pengetahuan setelah menyelesaikan tugas belajarnya.
- Fungsi Pengajaran (Incentive Function),untuk mendorong siswa belajar secara optimal, guru perlu memberi ganjaran ataupun hadiah yang setimpal dengan usaha siswa dalam mencapai apa yang diinginkan, siswa yang merasa mudah dapat memecahkan dan juga menyelesaikan persoalan yang dihadapinya akan menjadi puas dan kepuasan itu membentuk semacam “Reward” bagi dirinya.
- Fungsi Pengaturan Tingkah Laku (Diciplinary Function),agar belajar berjalan secara optimal diperlukan adanya pengaturan tingkah laku secara optimal dan juga relevan dengan keadaan siswa. Guru wajib menanamkan disiplin pada diri siswa agar senantiasa mereka berada dalam situasi belajar.
Mawas Diri
Mawas diri menurut kamus besar Bahasa Indonesia edisi kedua,balai pustaka 1993, adalah melihat (memeriksa dan mengoreksi) diri sendiri secara jujur,instropeksi,kita harus mawas diri agar kita jangan membuat kesalahan yang sama. Mawas diri menurut Marbangun Hardjowirogo adalah meninjuai kedalam hati nurani kita untuk mengetahui benar tidaknya suatu tundakan yang telah kita ambil, secara psikiologi usaha tersebut dapat dinamakan sebagai intropeksi yang pada dasarnya merupakan pencarian tanggung jawab ke hati nurani mengenai suatu perbuatan.
Mawas diri merupakan sikap waspada atau berhati-hati dalam bertindak. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari mawas diri merupakan suatu tindakan yang penting untuk dilakukan agar kita tidak salah dalam mengambil sebuah keputusan. Sikap mawas diri juga bisa disebut sebagai pembatas atau pengontrol dalam kehidupan sehingga kita tidak akan terjurumus jalan yang salah. Namun bila sikap mawas diri itu menjadi berlebihan dalam diri seseorang,maka sikap mawas diri itu akan berubah menjadi ketakutan yang akan menghambat kemajuan orang tersebut. Orang itu akan sangat berhati-hati dan akan takut dalam mengambil sebuah keputusan dan tantangan hidup yang dapat membuat kehidupannya tidak akan menjadi lebih baik.
Jadi dalam menjalankan kehidupan motivasi merupakan hal yang perlu ditanamkan dalam hati kita agar kita tidak mudah menyerah dan harus disertai sikap mawas diri yang baik sehingga tujuan yang selama ini kita inginkan dapat terwujud dan kehidupan kita akan menjadi lebih baik.
http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi
http://www.sarjanaku.com/2012/04/pengertian-motivasi-menurut-para-ahli.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar